One Fine Spring Day
Saat itu senja menapak langit ketika seseorang sedang duduk termenung dikursi taman. Semilir angin menerpa wajahnya yang dingin. Aroma bunga mekar menandai datangnya musim semi. Seindah mega dipuncak bukit, daunpun menari diterpa angin.
Orang itu menarik nafasnya dalam. Dirasakannya aroma musim semi yang kental dengan suasana damai, sangat kentara dengan hiruk pikuk kota disore hari. Orang itu membuka matanya, mata indahnya memancarkan cahaya diantara bulu matanya yang lentik. Tapi tetap saja, hanya hitam kelam yang dirasakannya. Continue Reading